Menurut Psikolog, generasi 1970-1990 adalah masa kebahagiaan dan generasi 1990an adalah generasi terakhir yg sempat merasakan kebahagiaan itu.
Saya termasuk generasi 90an, generasi di mana kebahagiaan kami ciptakan sendiri.
Masa kanak-kanak kami diisi dengan main petak umpet, galasin, gobak sodor, congklak, main gacok-gacokan, cinaboy, etekeyel, batu lele, gotri ala gorti nogosari, putri-putri melati, hansip, main karet gelang, main gambar/wayang, main biji karet, tembak-tembakan dari pelepah pisang, main tulup/tembakan dari bambu diisi peluru buah atau kertas, main mobil-mobilan dari bilah bambu yg dirangkai segitiga, atau dari buah jeruk bali, main gasing, yoyo, egrang, kelereng (dolanan dir kata org jawa), main gol, manjat pohon, menelusuri sungai, main sekolah-sekolahan, main lompat tali dan main layang-layangan.
Setiap sore main bola kasti, main sepeda BMX dikasih gelas aqua di rodanya, kemudian buat rumah-rumahan pakai tanah dan juga main kelereng. Jika kalah dalam permainan biasanya nangis, berantem sama temen, eh malamnya baikan dan mainan lagi. lucu banget gitu lah pokoknya.
Generasi kami generasi yang tak kenal miskin & kaya, semua sama, mandi hujan, main lumpur. Cewek cowok polos tak ada pikiran tak senonoh. Beda dengan anak jaman sekarang, baru deket dikit udah diteriakin "cieeee pdkt lah"...
Generasi kami saat ramadhan ramai di masjid, ngaji, main leduman/meriam dari bambu. Saat meniup meriam, api menyembur, alis mata terbakar dan hilang hahaha. Inget banget gua, kita main bareng di depan rumah "coba dilihat paling ujung bambu, keluar asep bulet enggak" kata temen gua iseng, dan teman lainnya ngakak, pas lagi ngeliat ke moncong bambu, ada temen yg emang sengaja jahil "boom" bunyi mariam bambu, alhasil, temen yang lagi ngeliat moncong mariam alisnya ilang. bodohnya, kita lari ketawa, dan dia lari nangis. Momen berharga banget, yang kamu enggak bisa dapetin sekarang.
Generasi yg menunggu buka puasa dg memanjat pohon cery, pas dapat yg merah langsung dikunyah "eh, nggak sengaja kemakan, nggak batal". Hihihi
Generasi yg nunggu buka puasa dengan ikut menyiapkan takjil di surau. Ada kolak pisang, es buah, es pisang dll. Uhh enaknya. Asiknya bulan ramadhan kami buat obor dari bambu, buat sentir dan main petasan/leduman. Kemudian tarawih bareng, tadarus bareng, bangunin orang sahur keliling kampung sambil bawa kentongan dan teriak "sauuuur sauuuuur bpk2 ibu2 sauuuur".
ya Allah asiknya masa-masa itu.
Masa-masa dimana gua dan temen-temen pas saur pasti nyiapin mercon roket. kebetulan sore hari kita emang udah nyiapin. "eh, kita entar subuh nyalain di mana ini" tanya Joko dengan tampang semangat. "Di depan rumah orang yang sering ngerecokin kita main aja" saut Anton dengan tampang jahat yang dihiasi tahi lalat yang hampir bisa dibilang tompel. "Oke" kata kita menyaut bareng. Subuh yang dinanti pun tiba, siap sahur, gua udah nunggu di depan rumah, yang lain datang. Anton, Joko dan Abdi, mereka datan dari arah yang bersamaan, kebetulan mereka bertiga sodaraan. dan hendra, temen yang ilang alisnya pas main mariam bambu datang dari arah samping rumah gua, ia, dia tetangga gua.
"Mana mercon roketnya?" kata joko.
"ini" saut hendra sambil megang mercon.
"Oke, nyalain sekarang"
"ambil botol. bagusnya gagang mercon roketnya diletakin di dalem botol" kata abdi memberi ide.
Setelah botol di dapat, kita bersiap-siap untuk memulai pesta subuh itu.
"Hesstttt" bunyi sumbi mercon yang diiringi oleh wajah sumringa kita. Setelah mercon roket berhasil meluncur, ini yang kita tunggu-tunggu. Kemanakah arah mercon meluncur. "Eh, eh, liat, itu mercon roketnya ngawur" kata anton histeris. Kita tegang, momen ini lebih menegangkan dari momen-momen ramadhan yang ada. "Cetarrrrr" Suara mercon meledak. Gila banget. Mercon roket itu berhasil meledak. Tepat di atas atap rumah orang yang emang sering ngerecokin kita main. Saat itu juga, kita ketawa ngakak. sampai enggak tahan, gua ketawa sampe tersungkur di tanah.
"Keren banget" kata gua.
"Ia, keren" kata yang lain menyaut.
Belum puas kita ketawa, ada bapak-bapak nongol dari balik pintu yang kita kerjain, itu dia, orang yang sering ngerecokin kita main.
"woooii. Kimak kalian semuaa" Kata bapak yang lagi bawa celurit potong rumput.
kita lari. Saking enggak tau mau pergi kemana, kita buyar. Siang harinya. kita berprilaku seperti tidak terjadi apa-apa.
Kami, generasi 90an di mana kami ke sekolah jalan kaki bersama teman-teman. Di hukum berdiri di depan kelas, dilempar kapur tulis, dilap penghapus. Tapi kami adalah generasi yg hafal nama-nama menteri Indonesia, hafal nama-nama ibukota negara di dunia, hafal pancasila, hafal lagu-lagu daerah se-Indonesia. Generasi di mana saat pulang sekolah langsung nyebur ke kali, mandi sepuasnya telanjang, siang-siang sampai kulit bersisik, rambut bau matahari, pulang2 dijewer emak, tapi besoknya main lagi. hahaha
Generasi kami saat itu diberi saku jajan Rp.100. bisa beli satu nasi kuning 75 perak dan es 25 perak. harga mie goreng 300 perak, minyak tanah 700 perak seliter.
Generasi kami saat itu suka main raja-rajaan, dengan membuat mahkota raja dari daun nangka yg ditusuk lidi, asik. Kami suka makan permen karet YOSAN dan mencari huruf N nggak dapat-dapat. Ngumpulin rokok bentoel biru kemudian ditukar dapat duit, ngumpulin botol-botol dan barang-barang plastik kemudian ditukar ke pakle nya. Asiknya saat itu.
Kami suka makan jipang (makanan dari beras yg manis dan aneka warna, di belakangnya ada gambar yg biasa kami main tepuk gambar). Kami juga suka cari ciplukan, buah nyomlang, menghisap madu bunga asoka, cari buah kacang-kacangan yg kalau basah dia meledak.
Kami generasi bolang tanpa kamera, ke mana-mana kami bawa ketapel di kalungkan di leher, cari burung trocok dan burung pipit emas. Kami suka mancing di paret-paret besar cari ikan gabus atau haruan. Ada mitos yg lucu saat itu, bahwa kalau mancing nggak boleh ngantongin uang dan umpannya harus diludahin, kalau nggak nanti nggak bakalan dapat ikan. hehehe nyambung aja ya. hihi
Generasi kami cupu tapi tidak madesu. Saat lihat pesawat terbang melintas di langit, kami semua teriak, "ada pesawat, minta uang." hahaha. Saat ada mobil hartop warna hitam, kami semua lari sembunyi ke dalam rumah karena takut diculik. hihihi
Generasi kami merasakan pakai penghapus karet gelang yg dililitkan di ujung pensil, pake tipe X dan coret2 meja. Merasakan bersih2 kelas dengan hikmat. Setiap bagi raport pengennya liat raport teman biar tahu nama bapaknya. hahaha. Setiap perpisahan dengan kakak kelas enam (6) pasti nyanyi lagu "Terima Kasihku" kemudian pada nangis-nagisan, peluk-pelukkan. Nggak tau juga kok bisa ikut nangis, hiks hiks hiks.
Generasi kami tiap minggu nonton dragonball, doraemon, wirosableng, susan dan ria enes, triowekwek, joshua, lagu-lagunya sulis dan meisy, SO7, DOT dll. Nostalgia banget.
lagu yg paling saya suka adalah lagu jin botol
"Jin jin botol terbang hati2, jin jin botol lihat kanan kiri, jin jin botol lihatlah pelangi merah kuning hijau indah sekali" hehehe
sama lagunya orang Utan
"mata sama, hidungnya juga sama, kakinya sama tangannya juga sama, tetapi ada yg tidak sama kita di kota dia dihutan, tan orang utan" hahaha
Generasi kami sering tuh antri di wartel, sewa gimbot, main monopoli, ngumpulin karakter2 kartun di jajan ciki2.
Generasi kami adalah generasi yg habis maghrib mengaji bersama teman-teman di surau, malam belajar kadang pakai lampu tempel. Paginya hidung item karena asep lampu tempet. Malam-malam nyari mangga jatuh, seruuuu. Kangen beraaaatt.
Generasi kami juga suka lho menghisap kertas papir untuk bungkus rokok, rasanya manis. hehehe
Generasi kami adalah generasi care yang nyata. Tidak sibuk oleh gadget alias care palsu.
Generasi kami generasi yg sopan, hormat pada orang tua dan guru.
Kreatif berimajinasi membuat peradaban budaya yang humanis, ramah lingkungan, menyehat bugarkan fisik.
Masa kanak2 kami utuh, kami bebas, senang dan bahagia.
masa lalu mengajarkan kita siapa diri kita. Sehingga kita terkendali dari sifat sombong.
Itu kisah masa kecilku.
selamat bernostalgia generasi 90an. We are ‘90
NB:
Pas lagi di ramayana, ATM sedang dikuras sama adik-adik, gua iseng-iseng buka facebook, biasanya gua cuma liat notification doang, eh, ada temen nge-link tulisan ini. ini adalah tulisa si Arif Borneo , dan tulisan orang lain pertama yang pernah gua masukin di blog gua sekarang dan blog sebelumnya. bukan, gua bukan copas, karena 98% tulisan ini masih original, dan 2%nya gua tambahin pengalaman gua dulu. tulisan ini begitu mengingatkan gua betapa dulu, ia, waktu itu, gua ngerasa masa kecil gua lebih keren dari gua sekarang. Jadi enggak salah gua share ke elu juga. Kalau lu kayak gini, komen yah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Agan Boleh Komen, Tapi Yang Sopan, Kalau Enggak, Kencingi Nanti...